Jumat, 26 Desember 2008

Adek baru bikin cerpen

Judulnya

semarang, 26 Desember 2008, 18.11 wib

hujan rintik-rintik
selang beberapa menit kemudian
hujan trn deras

adek sendiri di kamar
termenung ingin menulis sesuatu buat mas
walau adek berusaha tenang masih saja adek mendengar seluruh syaraf-syaraf otak adek bergemuruh, dung-dung, tek-tek, krompyang, tong-tong
syaraf otak adek terus saja bekerja tanpa henti

“stop….stop” bentak gayatri
Tapi syaraf-syaraf otak it uterus saja mengkedepankan egonya
“STOP…!!!!” gayatri mulai geram
“cukup…cukup, aku sudah pusing, bisakah kalian berhenti bekerja wahai syaraf-syaraf otak? Apa yang kalian kerjakan daritadi?” bentak gayatri

“maap gayatri, kami memang sedang bekerja sangat keras, kami lembur siang hingga malam” jawab syaraf-syaraf otak itu tegas

“Mengapa kalian bekerja terlalu keras?” Tanya gayatri yang mulai melunak

“kami sedang bekerja kembali menyusun memori, menata perasaan hati yang hilang, menanamkan lagi benih-benih kerinduan, menyirami hati dengan kehangatan, sampai gayatri tersenyum lagi seperti dulu”jawab syaraf-syaraf otak dengan lembut

Gayatri berkata“siapa yang menyuruhmu?”

“lihat gayatri ada lelaki gelap disudut sana yang selalu merindukanmu, dia tidak bodoh, dia mengerti, tapi dia memang tidak peka, kesempatan sekali baginya tidaklah cukup, berulang-ulang map yang gayatri berikan padanya tidak akan membuatnya jera, tapi dibalik semua kesalahan besarnya dia punya cinta…itu yang kami tanamkan di otakmu gayatri…BENIH CINTA” jawab syaraf otak dengan hati-hati

Gayatri tersenyum simpul sambil berkata “selamat bekerja syaraf-syaraf otak, bekerjalah dengan keras hingga memori kecintaanku padanya kembali menyala terang seperti dulu, kau saja begitu mulia padaku wahai syaraf-syaraf otak, andai dia sedikit merelakan waktunya 1/5 dalam sehari hanya untukku seorang, pasti cintanya ini tak kan pernah lepas dari genggamanku”

0 comments:

Posting Komentar